Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) bersama Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menyiapkan integrasi data XSTAR dan KUSUKA untuk mempermudah nelayan mendapatkan Bahan Bakar Minyak (BBM) subsidi dan kompensasi. (ANTARA/HO -BPH Migas)
Jakarta (ANTARA) – Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) bersama Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menyiapkan integrasi data XSTAR dan KUSUKA untuk mempermudah nelayan mendapatkan Bahan Bakar Minyak (BBM) subsidi dan kompensasi.
Anggota Komite BPH Migas Abdul Halim menegaskan digitalisasi menjadi kunci dalam mendukung nelayan mengakses BBM subsidi secara lebih cepat dan akurat.
“Digitalisasi adalah salah satu langkah menuju kepada pengembangan sistem untuk mempermudah konsumen pengguna, dalam hal ini nelayan untuk mendapatkan BBM subsidi dan kompensasi melalui surat rekomendasi,” ujar Halim dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Jumat.
Upaya yang difasilitasi dan dikoordinasikan Kementerian Koordinator Bidang Pangan ini akan memperkuat basis data pendistribusian BBM bagi masyarakat pesisir.
Baca juga: BPH Migas pastikan pasokan dan distribusi BBM di Bali aman
Halim menjelaskan, integrasi data BPH Migas dan KKP akan menjamin validitas data yang diterima Pemerintah Daerah dalam menerbitkan Surat Rekomendasi. Dengan begitu, distribusi BBM subsidi dan kompensasi dapat lebih tepat sasaran.
“Gunanya integrasi data dan pengembangan sistem ini adalah memastikan BBM subsidi dan kompensasi yang dikonsumsi oleh nelayan, benar-benar dipakai untuk melaut. Jangan sampai disalahgunakan,” katanya.
Data nelayan yang tercatat pada KUSUKA akan diolah dalam aplikasi XSTAR BPH Migas sebagai salah satu persyaratan pengajuan Surat Rekomendasi di daerah. Hal ini memperkuat proses verifikasi sebelum QR Code XSTAR bisa digunakan nelayan di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum Nelayan (SPBUN).
12Tampilkan Semua
Pewarta: Aji CaktiEditor: Zaenal Abidin Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.