Menteri Ekonomi Kreatif, Teuku Riefky Harsya, saat menerima audiensi dengan pelaku ekonomi kreatif di Jakarta. ANTARA/HO Kementerian Ekonomi Kreatif
Jakarta (ANTARA) – Konferensi internasional Radiodays Asia pertama kali menjadikan Indonesia tuan rumah yang semakin memperkuat posisi Indonesia di kancah internasional.
Menteri Ekonomi Kreatif Teuku Riefky Harsya mengatakan kehadiran Radiodays Asia di Jakarta membuktikan bahwa Indonesia mampu menjadi hub internasional untuk kolaborasi lintas sektor dan negara.
“Momentum ini penting untuk memperkuat inovasi, membuka peluang investasi, serta mengembangkan talenta kreatif menuju Indonesia Emas 2045,” ujar Riefky Harsya dalam keterangan pers yang diterima, Kamis.
Radiodays Asia 2025 mengusung tema "Designing the Future of Audio” dan untuk pertama kalinya diselenggarakan di luar Malaysia. Hal ini menunjukkan peran strategis Indonesia dalam pengembangan ekonomi kreatif global.
Konferensi internasional ini menyoroti potensi industri radio, audio, dan podcast yang terus berkembang sebagai bagian dari subsektor ekonomi kreatif yang kini menjadi the new engine of growth bagi perekonomian nasional.
Acara berlangsung di Hotel Aryaduta Jakarta, menghadirkan lebih dari 250 peserta dari 24 negara, termasuk 159 peserta internasional dan 91 peserta Indonesia, yang membahas tren teknologi baru, penguatan kapasitas, serta arah bisnis industri audio masa depan.
Baca juga: Survei ungkap orang Indonesia lebih suka podcast video dibanding audio
Sementara Deputi Bidang Kreativitas Media Kementerian Ekraf Agustini Rahayu menekankan radio dapat bertahan dan menjadi media yang mudah diakses di tengah disrupsi digital.
“Lanskap radio mencerminkan ketahanan yang luar biasa sekaligus transformasi mendalam,” ungkap Ayu.
Radio tetap menjadi media yang paling mudah diakses, dipercaya karena kredibilitasnya, dan mampu menjangkau banyak orang. Namun, radio juga menghadapi tantangan dari perubahan perilaku audiens dan meningkatnya kebutuhan untuk menghindari misinformasi, katanya.
Ayu menambahkan bahwa inovasi konten audio kini menjadi faktor kunci dalam memperkuat ekosistem kreatif. Menurutnya, radio bukan hanya bertahan sebagai medium tradisional, tetapi juga menjadi jalur penting dalam menyebarkan konten kreatif hingga ke berbagai wilayah.
Sementara itu, format audio digital menawarkan fleksibilitas yang lebih sesuai dengan gaya hidup dan pola konsumsi media generasi masa kini.
“Indonesia bangga menjadi bagian dari perkembangan industri radio, audio, dan podcast. Inovasi konten audio, mulai dari podcast independen yang menyuarakan kisah-kisah unik hingga ketahanan radio lokal sebagai sumber informasi terpercaya, menunjukkan bagaimana suara lokal mampu memberi warna baru dalam ekosistem global,” tambahnya.
Kementerian Ekraf optimistis bahwa kolaborasi global melalui forum ini akan semakin memperkuat kontribusi subsektor radio, dan televisi dalam mendorong pertumbuhan ekraf nasional, sekaligus menempatkan Indonesia sebagai pemain penting dalam ekosistem kreatif dunia.
Konferensi ini dibuka oleh Deputi Bidang Kreativitas Media Kementerian Ekraf Agustini Rahayu bersama sejumlah pembicara internasional seperti Peter Niegel (CEO Radiodays), Andrew Davies (Head of Radio, Asia-Pacific Broadcasting Union), dan Vivek Couto (Media Partners Asia).
Kehadiran para tokoh ini menegaskan peran Radiodays Asia 2025 sebagai platform strategis untuk networking, knowledge sharing, dan kolaborasi lintas negara dalam membangun masa depan industri audio global.
Baca juga: Asah kemampuan ekraf, pemerintah latih siswa Sekolah Rakyat
Baca juga: Menekraf tekankan pentingnya DPRD dan kepala daerah perkuat ekraf
Baca juga: Wamenekraf dukung penguatan ekosistem digital untuk penggerak ekraf
Pewarta: Fitra AshariEditor: Mahmudah Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.